Idenya dipengaruhi oleh penari klasik Jawa Tengah yaitu Tari Bedhaya Ketawang (Tari Langit) kenapa Tari Bedhaya Ketawang, karena tarian tersebut di anggap sakral dan suci pada waktu itu. Bahkan menurut “Wikipedia Bahasa indonesia, Ensiklopedia” Tari Bedhaya Ketawang adalah sebuah tarian kebesaran yang hanya dipertunjukkan ketika
penobatan serta tinggalan dalam Jumeneng Sunan Surakarta (Upacara Peringatan Kenaikan Tahta Raja). Namun Bedhaya Ketawang sendiri berasal dari kata Bedhaya yang berarti penari wanita di istana, Ketawang berarti Langit identik dengan sesuatu yang tinggi, keluhuran dan kemuliaan.
Lalu hubungannya dengan tempat buah penari klasik jawa adalah secara visualisasi adalah seorang Penari Bedhaya Ketawang yang menari sambil menyuguhkan buah, jadi filosofinya adalah seorang penari sakral yang menyuguhkan buah, imajinasinya menjadi yang memberi barang suci pastilah buahnya juga buah yang lezat.