Founder Tokogabe.com, Manampin Girsang, dalam wawancaranya dengan Portal Netpreneur.co.id
Manampin Girsang (44), yang akrab disapa Pipin, menjual produk kerajinan (handicraft) sebagai pengisi ruang kosong di kontainer furnitur yang akan dikirim ke luar negeri. Usaha ekspor furnitur milik pria yang tinggal di Jepara, Jawa Tengah, ini telah dijalani sejak 1991. Sedangkan, usaha kerajinan di internet baru ia tekuni setahun yang lalu. Berikut petikan wawancara pria asal Brastagi, Sumatera Utara, ini dengan Netpreneur Indonesia.
Netpreneur (N): Produk yang dijual di TokoGabe.com?
Pipin (P): Produk-produk handicraft. Produk yang pengerjaannya dibuat oleh tangan dan berhubungan dengan mainan, hiasan, pernak-pernik rumah tangga maupun suvenir.
N: Mengapa handicraft? Apa alasannya?
P: Awalnya, handicraft atau suvenir itu adalah pengisi ruangan kosong di peti kemas saat kami mengirim furniture. Misalnya, jika ada yang membeli lemari, console, atau chest of drawers yang kita kirim. Bisnis utama kami adalah furnitur www.GabeArt.com pada saat itu. Terus ternyata mereka (pembeli furnitur) menjual (suvenir) di negaranya dan bisa laku. Akhirnya keterusan.
N: Apakah handicraft ini diproduksi sendiri?
P: Tidak. Kami ambil semua handicraft dari pengrajin-pengrajin yang ada di jawa dan Bali. Meraka sudah punya banyak koleksi yang selama ini dipasarkan di toko kerajinan yang ada di Jawa dan Bali. Kami langsung beli dari mitra-mitra kami. Sehingga semuanya ready stock.
N: Ada toko fisik?
P: Ada. Di Jepara, Jawa Tengah. Toko fisik ini berdiri sejak tahun 2003.
N: Sejak kapan Toko Gabe go online? Alasannya?
P: Baru satu tahun ini. Yang pasti untuk membidik pasar yang lebih luas.
N: Mengapa nama “Toko Gabe” yang dipilih?
P: Induk usaha kami ‘kan PT Gabe International. Selain itu, ‘gabe’ sendiri merupakan bahasa Batak yang punya arti ‘jadilah’. Sehingga, apa pun yang kami kerjakan pasti jadi.
P: Dalam satu minggu baru ada tiga kali transaksi. Handicraft untuk (pembeli) lokal masih 30%.
N: Tentang usaha ekspor furnitur?
P: Perusahaan tersebut sudah berdiri sejak 1991. Orientasinya pada ekspor karena dominan furnitur (produknya). 90% ekspor ke luar negeri.
N: Kemudahan punya toko online?
P: Tidak banyak effort yang harus kita lakukan. Terutama tenaga, waktu, dan pikiran. Karena, semuanya sudah dijelaskan di website.
N: Kesulitan yang dihadapi ketika go online?
P: Kesulitannya masih banyak pembeli yang menanyakan biaya ongkir (ongkos kirim). Selain itu, mereka juga menanyakan bagaimana cara membelinya. Padahal semua sudah tersaji di menunya (di website).
N: Media sosial yang digunakan?
P: Facebook, Twitter, dan beberapa marketplace.
N: Apakah menyediakan sistem reseller?
P: Ingin sih. Tapi masih terkendala dalam pembuatan sistemnya. Kami ingin agar bisa transparan.
N: Target ke depan?
P: Sederhana. Kami hanya ingin membuka peluang kerja untuk orang lain dengan memanfaatkan media internet.