Metrotvnews.com, Denpasar: Bali meraih devisa sebesar US$7.68 juta dari ekspor kerajinan berbahan baku logam selama sepuluh bulan periode Januari-Oktober 2013, meningkat tipis hanya 0,27% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya US$7,66 juta.
“Namun dari segi volume pengapalan matadagangan itu ke pasaran luar negeri meningkat 241,13% dari 3,56 juta unit pada sepuluh bulan pertama 2012 menjadi 12,16 juta unit pada periode yang sama 2013,” kata Kepala Biro Humas Pemerintah Provinsi Bali, I Ketut Teneng di Denpasar, Sabtu (8/2).
Ia mengatakan, hal itu menunjukkan berbagai jenis cindera mata dari bahan
baku logam dihargai semakin murah setiap unitnya.
Matadagangan hasil sentuhan tangan-tangan terampil perajin Bali itu
merupakan salah satu dari 17 jenis hasil kerajinan skala rumah tangga yang
berhasil menembus pasaran luar negeri.
Kerajinan logam itu kontribusinya masih relatif kecil, hanya 1,93%
dari total ekspor Bali yang mencapai US$398,75 juta, meningkat 1,49% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya tercatat US$392,88 juta.
Ketut Teneng menambahkan, hasil kerajinan berbahan logam yang menembus pasaran luar negeri itu berupa perhiasan untuk wanita yang dirancang sedemikian rupa sehingga unik dan mampu menarik perhatian konsumen.
Demikian pula dari segi harga sangat terjangkau, jauh lebih murah
dibandingkan perhiasan dari bahan emas, tutur Ketut Teneng.
Ketut Teneng menjelaskan, berbagai jenis cindera mata dari bahan logam itu
paling banyak diserap pasaran Hong Kong yakni 40,77%, menyusul
Singapura 18,41% dan Thailand 14,60%.
Selain itu juga diserap pasaran Amerika Serikat 7,37%, Belanda 4,24%, Jepang 0,09%, Inggris 0,75%, Prancis 0,16%, Jerman 0,35% dan sisanya 2,61% diserap sejumlah negara lainnya, ujar Ketut Teneng. (Ant)