kerajinan kayu dari boltim rambah pasar kanada
toko gabe – Bolaang Mongodow Timur, kabupaten pemekaran dari Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, yang baru berusia 3,5 tahun, selain memiliki objek wisata khas di Pulau Bombuyanoy atau Nanas, ternyata juga memiliki kerajinan khas kayu kopi sebagai andalan pendapatan warga.
Warga di Kecamatan Madaya Kabupaten Boltim, melalui koperasi, memberanikan diri mempromosikan hasil-hasil kerajinan kayu mulai dari suvenir hiasan bunga, meja khas dari kayu kopi, hingga batok kelapa yang dijadikan berbagai bentuk. Hasil kerajinan tersebut dipamerkan dalam Pekan Informasi Nasional (PIN) di Grand Kawanua, Menado, Sulawesi Utara, Sabtu (26/5).
“Kerajinan kayu ini, bahannya dari pohon kopi yang sudah tidak produktif kami manfaatkan lagi. Kami dibina Dinas Perindustrian Kabupaten Boltin,” kata Ketua Koperasi Moat Primaja.
Menurutnya, hasil kerajinan kayu berupa meja,hiasan bunga hingga suvenir dijual berbagai bentuk mulai harga Rp700ribu hingga Rp3,5juta. “Misalnya harga hiasan bunga mulai dari Rp250ribu sampai Rp350ribu. Sedangkan Meja berbentuk kayu alami mulai harga Rp700ribu hingga Rp3,5 juta,”ujarnya.
Hasil kerajinan kayu ini, selain pembelinya dari lokal juga banyak dari luar negeri seperti dari Kanada dan Amerika. “Banyaknya produk kerajinan kayu ini, tergantung pesanan, jika ada pesanan kami bisa buat,” ujarnya.
Dengan produk kerajinan kursi kayu pohon kopi ini, menurutnya, banyak mendapat bantuan teknis dari Dinas Perindustrian Boltim. Dia berharap pemerintah, khusus Pemda Provinsi, dapat terus membantu untuk mempromosikan hasil-hasil kerajinan ini.
Kabid Peridustrian Boltin Syafruddin Tamalin mengatakan dari Dinas perindustrian akan terus memberikan bimbingan ilmu pengatahuan dan pelatihan, serta bantuan peralatan lokal agar produksi yang dihasil dapat berkualitas.
“Namun demikian, pihak menerima masukan agar produk kayu ini dapat berkualitas dengan baik,” katanya.
Pihaknya juga akan membantu untuk melakukan promisi, seperti pada juni 2012 akan mengikutsertakan dalam pameran promosi produksi dalam negeri di Pekan Raya Jakarta.(SUMBER:bipnewsroom.info)